Rabu, 30 September 2015

Dalam Doaku

Dulu tak pernah seperti ini
Dulupun tidak serajin ini
Shalat lima waktu,
Mengaji tadarus,
Melengkapi dengan shalat sunah
Memaksimalkan sholat sunnah
Hingga berdzikir disela kesibukan
Itulah diriku
acuh tak acuh
Bermain sampai lelah
Tidur pulas hingga pagi
Meninggalkan serangkaian shalat
Hingga mengucap kata-kata tak pantas
Dalam doaku
Sering ku memaksa
Seolah ku yang lebih tahu dari-Mu Sang Maha Tahu
Doaku bukan harapan, tapi keharusan
Dan ketika ada satu yang tak Kau kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang kau limpahkan
Sekarang berbeda
Kekang nafsu dengan puasa
Disiplin diri jalani aturan-Nya
Sebagai bukti usaha keras kita
Untuk tunduk pada perintah-Nya


Atasi GALAUmu Gapai PRESTASIMU

BIODATA
NAMA LENGKAP                         : MELI SATURISKI
NAMA PANGGILAN                    : MELI
TEMPAT/TANGGAL LAHIR       :  MAKASSAR,28 SEPTEMBER 1995
AGAMA                                        : ISLAM
PEKERJAAN                                 : MAHASISWA
PENDIDIKAN FORMAL
-           SD                                  : SD NEGERI 6 LOKKASAILE
-           SMP                               : SMP NEGERI 1 PANGKAJENE
-           SMA                               : SMA NEGERI 1 PANGKAJENE
-           PERGURUAN TINGGI :  POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN                      :  DIV ANALIS KESEHATAN
PENGALAMAN ORGANISASI   : - LDK GAMAIS PKM 2014-2015
                                                       - HMJ AK PKM 2014 -2015
                                                       - IPPM PANGKEP
ALAMAT                                       : JL. RAPOKALLING RAYA NO.2
ASAL PROVINSI                           : SULAWESI SELATAN
ASAL KAB/KOTA                         : PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
SUKU                                            : JAWA
NAMA ORANG TUA
-           AYAH                            : M.YASRO
-           IBU                                : MUASIROH
PEKERJAAN OTANG TUA
-           AYAH                             : PEDAGANG GORENGAN
                                          MEUBEL JEPARA
-           IBU                                 : IBU RUMAH TANGGA
HOBI                                            : MEMBACA, MEMBACA,MEMBACA,DAN MENULIS
CITA- CITA                                  : - MENTERI KESEHATAN
                                                       - DOSEN
                                                      - MOTIVATOR DAN PENULIS
SUKSES DATANG PADA WAKTU YANG TEPAT,PADA ORANG YANG TEPAT,NAMUN WAKTU YANG TEPAT TIDAK PERNAH DATANG BILA HANYA MENUNGGUYA SAMBIL BERPANGKU TANGAN KARENA ITU KEJARLAH WAKTU YANG TEPAT DAN CEPAT ITU DENGAN USAHA DAN TEKAD”MELI SATURISKI



  Bungkam-lah mereka yang 
   MERENDAHKAN hidup Anda 
  selama ini dengan kesuksesan Anda.
  Tidak ada kata terlambat untuk 
  semangat penuh tekad tepelihara
 dengan niat Lillahitaala.



                         Meli Saturiski

 





ATASI GALAUMU GAPAI PRESTASIMU




             Siang ini air membasahi keningku menetes dan membasahi kera jilbab merah muda kesayanganku, kupejamkan mataku sejenak membayangkan di tengah awan mendung yang terus menggelayut, di sela tetesan hujan yang membasahi daun-daun pepohonan, saya ingin mengajak Anda semua untuk berkelana : menengok sepenggal kisah perjalanan anak si pedagang gorengan bisa kuliah demi mewujudkan cita-citanya yang meluap-luap menjadi orang yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain,In syah Allah.
             Inilah sebuah kisah tentang kegigihan, tentang impian yang tak sempat terucap, dan juga tentang makna ketekunan merajut nasib hidup seorang anak pedagang gorengan.
            Menikmati sebotol Aqua dingin kombinasi indah untuk memulai Senin pagi,di teriknya sinar mentari pagi
             Kisah ini berawal dari anak muda bernama Meli Saturiski. Saya lahir di tahun 1995 dari desa udik di pinggiran kota Makassar. Ayahnya hanya pedagang gorenga, dengan penghasilan yang amat pas-pasan. Ibunya hanya ibu rumah tangga biasa, yang tak kenal letih membesarkan dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kesederhanaandan kasih sayang.
             Saya menghabiskan masa kecil dan remaja dalam hidup yang bisa di katakan serba muram : lantai rumah kontrakan hanyalah tanah tanpa tembok,terkadang orang mencemooh dengan sebutan gubuk kota, Saya harus berjualan dagangan gorengan saat remaja dari SMP hingga SMA demi membantu menyambung biaya sekolah saya dan adik – adik  ; dan ibu Saya berkali-kali menggadaikan apa yang ia punya hingga perhiasan pemberian bapak yang menusuk daun telingahnya,memutar modal kesana kemari,meminjam uang dari sanak keluarga,hingga menjual tanah pemberian almarhum Eyang. Semua demi menyambung hidup, demi membiayai pendidikan anak-anaknya agar tidak seperti asib ibu dan bapaknya.
            Memulai kisah seorang anak pedagang Gorengan yang tidak bisa menelanjutkan pendidikan selama 1 tahun ke perguruan tinggi karena terkendala biaya seleksi  masuk perguruan tinggi negeri, pernah menjadi pedagang gorengan di pasar dengan gerobak dorong sederhana milik Bapak,beginilah rutinitas si anak pedanggang gorengan sejak memasuki bangku pendidikan sekolah menengah pertama sudah lihai memanajemen waktu sekolah,tugas,dan membantu orang tua, terkadang aku sendiri yang tak sadar seragam putih abu-abu sekolahku masih melekat di tubuhku.
            Saya  merekam dengan baik denyut nadi rekaman peristiwa yang selalu di perbicangkan teman,sahabat,tetangga tentangku yang tidak bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi . Lewat rekaman peristiwa ini, naluri Sukses yang dilahirkan pada tanggal 28 september 1995 ini, kian membuncah. Pendeknya, saya selalu berfikir untuk menghasilkan peser demi peser uang dari pekerjaan apapun, asalkan halal dan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang saya inginkan.
             Proses satu tahun berlalu peser demi peser uang hasil berjualan gorengan bapak dan ibu terkumpul juga,seleksi masuk perguruan tinggi telah di buka, modal bismillah dan uang pendaftran dari orang tua saya berangkat mengendarai sepeda motor honda tua milik bapak untuk mendaftar,mengikuti seleksi SBMPTN di perguruan tinggi UGM teknik kimia ,UNHAS teknik pertambangan,dan UNM teknik Informatika namun gagal ALLAH SWT ingin memberikan pilihan yang lebih baik untuk saya,karena tidak terseleksi saya tidak berputus asa saya mendaftar dan mengikuti seleksi  di UMI dan di Politeknik Kementerian kesehatan Makassar dan alhamdulillah di terimah di jurusan teknik Industry di UMI dan di jurusan DIV Analis kesehatan di POLTEKKES Makassar 2014  inilah membentuk karakter saya menjadi sosok pekerja keras dan pantang menyerah. Keadaan demikian yang menjadikan meli kecil kala itu, sudah harus memikirkan hal-hal yang semestinya menjadi beban orang tua,dan dari buahbelajar,sabar,dan bersyukur saya memutuskan melanjutkan kuliah di jurusan analis kesehatan poiteknik kementerian kesehatan makassar,hingga bisa bertangguh jawab di beri amanah di LDK GAMAIS AK PKM dan di HMJ AK PKM kemudian mimpi saya kembali di jabah mmendapat kesempatan memperbaiki diri belajar dan menyampai ilmu yang Insyah Allah bermanfaat sebagai murobbi lokal,dan mengisi materi study club di kampus.
“SAYA MASIH INGAT MIMPI SAYA INGIN KULIAH DI JURUSAN YANG DOMINAN MATA KULIAH KIMIANYA DAN MERUPAKAN MIMPI SAYA YANG PERTAMA KALI DAN ALHAMDULILLAH TEREALISASI”
"SAYA TIDAK MENYESAL TERLAHIR DAN DIBESARKAN DARI KELUARGA PEDAGANG GORENGANYANG MISKIN" seloroh saya sambil mengenang masa lalunya. Sebagai anak pertama dari keluarga miskin di desa terpencil, saya tidak pernah merasa risih apalagi gengsi melakukan pekerjaan yang menurut orang lain adalah pekerjaan kasar bagi perempuan. Semua pekerjaan ini  saya lakoni hingga saya menamatkan bangku SMA N 1 Pangkajene.
Dari pengalaman hidup yang demikian berat dan menantang,  terbentuk menjadi pribadi yang tidak gamang menghadapi masa kini dan kikuk menatap masa depan. 
"SAYA SELALU BERUSAHA MENJADI YANG TERBAIK DIMANAPUN SAYA BERADA", 
1. ”MAN JADDA WAJADA”
     Yang artinya  “Barang siapa yang Bersungguh-sungguh pasti akan Berhasil”.

2. “MAN SHOBARU ZHAFIRA”
       Yang artinya “Barang siapa yang Bersabar akan Beruntung”.

3. “MAN YAZRO YAHSUD”
    Yang artinya “Barang siapa yang Menanam akan menuai yang di Tanam”.

       Seekor burung pipit lama terkurung dalam satu sangkar. Suatu hari ia berhasil keluar dari sangkar yang mengurungnya, dengan gembira ia mengepakkan sayapnya kesana kemari menikmati kebebasannya.Di perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun dia heran mengapa burung pipit itu bisa terbang lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran dia bertanya,“Mengapa kau bisa terbang lebih tinggi dan lebih jauh dariku,padahal kita tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?” Burung pipit itu menjawabnya dengan pertanyaan,“Dimanakah kau tinggal selama ini? Semua burung yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan.”Saat itu si burung baru tersadar bahwa selama ini sarang itulah yang telah membuatnya terbang  tidak sejauh dan setinggi burung pipit lain yang hidup di alam bebas.
Sering kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan burung pipit tersebut. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman,tradisi, dan semua itu membuat kita terpenjara dalam sarang semu yang mementahkan potensi kita.
Sering kita mempercayai mentah-mentah apa yang mereka voniskan kepada kita tanpa berpikir dalam bahwa apakah hal itu benar adanya atau benarkah kita selemah itu? Lebih parah lagi, kita acap kali lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Sebagai manusia kita mampu untuk berjuang, tidak menyerah begitu saja kepada apa yang kita alami. Karena itu, teruslah berusaha mencapai segala aspirasi positif yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang,tapi jika kita sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar. Pada dasarnya, kehidupan kita akan lebih baik kalau kita hidup dengan cara hidup pilihan kita sendiri, bukan dengan cara yang di pilihkan orang lain untuk kita.
KIAT SUKSES
1.    berani mengambil tindakan tegas dan segera.
2.      Jangan menjadi orang sibuk,tapi jadilah orang yang produktif
3.      Berani membuat keputusan logis serta objecktif
4.      Keluar dari zona nyaman
5.      Berani memulai dari perubahan kecil
6.      Belajar dari kesalahan
7.      Berani bermimpi,visioner,memerlukan pola pikip sigap dalam berkerjasama,kerja cerda,dan kerja cepat
8.      Sukses dunia dan akhirat(niat,berdoa,usaha,dan tawakal)
9.      Doakan sesama saudara
10.  Berubalah
11.  Silaturahim
12.  Shadaqah
13.  Bertaqwah.
BANYAK ORANG (termasuk saya)
 “SELALU MERASA PINTAR,TAPI TIDAK PINTAR MERASA”
‘’BANYAK BACA JADI TAHU,JARANG BACA KURANG TAHU,TIDAK BACA JADI SOK TAHU’’



Jangan berpikir negatif sealipun itu benar,
Jauh lebih baik berpikir positif wlaupun itu salah.
Untuk Anda yang hatinya baik dan bersih
So,keep Positive Thinking !
Meli  Saturiski 


Jazakumulloh khairon katsiroh :)