BIODATA
NAMA
LENGKAP : MELI
SATURISKI
NAMA
PANGGILAN : MELI
TEMPAT/TANGGAL
LAHIR : MAKASSAR,28 SEPTEMBER 1995
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : MAHASISWA
PENDIDIKAN
FORMAL
-
SD : SD NEGERI 6
LOKKASAILE
-
SMP : SMP NEGERI 1
PANGKAJENE
-
SMA : SMA NEGERI 1
PANGKAJENE
-
PERGURUAN
TINGGI : POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN
MAKASSAR
JURUSAN : DIV ANALIS KESEHATAN
PENGALAMAN
ORGANISASI : - LDK GAMAIS PKM 2014-2015
- HMJ AK PKM 2014 -2015
- IPPM PANGKEP
ALAMAT : JL.
RAPOKALLING RAYA NO.2
ASAL
PROVINSI :
SULAWESI SELATAN
ASAL
KAB/KOTA :
PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
SUKU : JAWA
NAMA ORANG
TUA
-
AYAH : M.YASRO
-
IBU : MUASIROH
PEKERJAAN
OTANG TUA
-
AYAH : PEDAGANG
GORENGAN
MEUBEL JEPARA
-
IBU : IBU RUMAH TANGGA
HOBI :
MEMBACA, MEMBACA,MEMBACA,DAN MENULIS
CITA-
CITA : -
MENTERI KESEHATAN
- DOSEN
- MOTIVATOR DAN PENULIS
“SUKSES DATANG PADA WAKTU YANG
TEPAT,PADA ORANG YANG TEPAT,NAMUN WAKTU YANG TEPAT TIDAK PERNAH DATANG BILA
HANYA MENUNGGUYA SAMBIL BERPANGKU TANGAN KARENA ITU KEJARLAH WAKTU YANG TEPAT
DAN CEPAT ITU DENGAN USAHA DAN TEKAD”MELI SATURISKI
Bungkam-lah mereka yang
MERENDAHKAN hidup Anda
selama ini dengan kesuksesan Anda.
Tidak ada kata terlambat
untuk
semangat penuh tekad tepelihara
dengan niat Lillahitaala.
Meli Saturiski
|
|
ATASI GALAUMU GAPAI PRESTASIMU
Siang ini air membasahi keningku
menetes dan membasahi kera jilbab merah muda kesayanganku, kupejamkan mataku
sejenak membayangkan di tengah awan mendung yang terus menggelayut, di sela
tetesan hujan yang membasahi daun-daun pepohonan, saya ingin mengajak Anda
semua untuk berkelana : menengok sepenggal kisah perjalanan anak si pedagang
gorengan bisa kuliah demi mewujudkan cita-citanya yang meluap-luap menjadi
orang yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain,In syah Allah.
Inilah sebuah kisah tentang
kegigihan, tentang impian yang tak sempat terucap, dan juga tentang makna
ketekunan merajut nasib hidup seorang anak pedagang gorengan.
Menikmati sebotol Aqua dingin kombinasi indah untuk memulai Senin
pagi,di teriknya sinar mentari pagi
Kisah ini berawal dari anak muda bernama Meli Saturiski. Saya lahir di
tahun 1995 dari desa udik di pinggiran kota Makassar. Ayahnya hanya pedagang
gorenga, dengan penghasilan yang amat pas-pasan. Ibunya hanya ibu rumah tangga
biasa, yang tak kenal letih membesarkan dan mendidik anak-anaknya dengan penuh
kesederhanaandan kasih sayang.
Saya menghabiskan masa kecil dan remaja dalam hidup yang bisa di katakan
serba muram : lantai rumah kontrakan hanyalah tanah tanpa tembok,terkadang
orang mencemooh dengan sebutan gubuk kota, Saya harus berjualan dagangan
gorengan saat remaja dari SMP hingga SMA demi membantu menyambung biaya sekolah
saya dan adik – adik ; dan ibu Saya
berkali-kali menggadaikan apa yang ia punya hingga perhiasan pemberian bapak
yang menusuk daun telingahnya,memutar modal kesana kemari,meminjam uang dari
sanak keluarga,hingga menjual tanah pemberian almarhum Eyang. Semua demi
menyambung hidup, demi membiayai pendidikan anak-anaknya agar tidak seperti
asib ibu dan bapaknya.
Memulai kisah seorang anak pedagang Gorengan yang tidak bisa
menelanjutkan pendidikan selama 1 tahun ke perguruan tinggi karena terkendala
biaya seleksi masuk perguruan tinggi
negeri, pernah menjadi pedagang gorengan di pasar dengan gerobak dorong
sederhana milik Bapak,beginilah rutinitas si anak pedanggang gorengan sejak
memasuki bangku pendidikan sekolah menengah pertama sudah lihai memanajemen
waktu sekolah,tugas,dan membantu orang tua, terkadang aku sendiri yang tak
sadar seragam putih abu-abu sekolahku masih melekat di tubuhku.
Saya merekam dengan baik denyut nadi rekaman
peristiwa yang selalu di perbicangkan teman,sahabat,tetangga tentangku yang
tidak bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi . Lewat rekaman peristiwa
ini, naluri Sukses yang dilahirkan pada tanggal 28 september 1995 ini, kian
membuncah. Pendeknya, saya selalu berfikir untuk menghasilkan peser demi peser
uang dari pekerjaan apapun, asalkan halal dan dapat melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi yang saya inginkan.
Proses satu tahun berlalu peser demi peser uang hasil berjualan gorengan
bapak dan ibu terkumpul juga,seleksi masuk perguruan tinggi telah di buka,
modal bismillah dan uang pendaftran dari orang tua saya berangkat mengendarai
sepeda motor honda tua milik bapak untuk mendaftar,mengikuti seleksi SBMPTN di
perguruan tinggi UGM teknik kimia ,UNHAS teknik pertambangan,dan UNM teknik
Informatika namun gagal ALLAH SWT ingin memberikan pilihan yang lebih baik
untuk saya,karena tidak terseleksi saya tidak berputus asa saya mendaftar dan
mengikuti seleksi di UMI dan di Politeknik
Kementerian kesehatan Makassar dan alhamdulillah di terimah di jurusan teknik
Industry di UMI dan di jurusan DIV Analis kesehatan di POLTEKKES Makassar
2014 inilah membentuk karakter saya menjadi sosok pekerja keras dan
pantang menyerah. Keadaan demikian yang menjadikan meli kecil kala itu, sudah
harus memikirkan hal-hal yang semestinya menjadi beban orang tua,dan dari
buahbelajar,sabar,dan bersyukur saya memutuskan melanjutkan kuliah di jurusan
analis kesehatan poiteknik kementerian kesehatan makassar,hingga bisa
bertangguh jawab di beri amanah di LDK GAMAIS AK PKM dan di HMJ AK PKM kemudian
mimpi saya kembali di jabah mmendapat kesempatan memperbaiki diri belajar dan
menyampai ilmu yang Insyah Allah bermanfaat sebagai murobbi lokal,dan mengisi
materi study club di kampus.
“SAYA MASIH INGAT MIMPI SAYA
INGIN KULIAH DI JURUSAN YANG DOMINAN MATA KULIAH KIMIANYA DAN MERUPAKAN MIMPI
SAYA YANG PERTAMA KALI DAN ALHAMDULILLAH TEREALISASI”
"SAYA TIDAK MENYESAL
TERLAHIR DAN DIBESARKAN DARI KELUARGA PEDAGANG GORENGANYANG MISKIN"
seloroh saya sambil mengenang masa lalunya. Sebagai anak pertama dari keluarga
miskin di desa terpencil, saya tidak pernah merasa risih apalagi gengsi
melakukan pekerjaan yang menurut orang lain adalah pekerjaan kasar bagi
perempuan. Semua pekerjaan ini saya
lakoni hingga saya menamatkan bangku SMA N 1 Pangkajene.
Dari pengalaman hidup yang
demikian berat dan menantang, terbentuk
menjadi pribadi yang tidak gamang menghadapi masa kini dan kikuk menatap masa
depan.
"SAYA SELALU BERUSAHA MENJADI YANG TERBAIK
DIMANAPUN SAYA BERADA",
1. ”MAN JADDA WAJADA”
Yang artinya “Barang siapa yang Bersungguh-sungguh pasti akan
Berhasil”.
2. “MAN SHOBARU ZHAFIRA”
Yang artinya
“Barang siapa yang Bersabar akan Beruntung”.
3. “MAN YAZRO YAHSUD”
Yang artinya
“Barang siapa yang Menanam akan menuai yang di Tanam”.
Seekor burung pipit lama terkurung dalam
satu sangkar. Suatu hari ia berhasil keluar dari sangkar yang mengurungnya,
dengan gembira ia mengepakkan sayapnya kesana kemari menikmati kebebasannya.Di
perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun dia heran mengapa burung
pipit itu bisa terbang lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran dia
bertanya,“Mengapa kau bisa terbang lebih tinggi dan lebih jauh dariku,padahal
kita tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?” Burung pipit itu
menjawabnya dengan pertanyaan,“Dimanakah kau tinggal selama ini? Semua burung
yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan.”Saat
itu si burung baru tersadar bahwa selama ini sarang itulah yang telah
membuatnya terbang tidak sejauh dan
setinggi burung pipit lain yang hidup di alam bebas.
Sering kita sebagai manusia, tanpa
sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan burung pipit tersebut.
Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan
teman,tradisi, dan semua itu membuat kita terpenjara dalam sarang semu yang
mementahkan potensi kita.
Sering kita mempercayai
mentah-mentah apa yang mereka voniskan kepada kita tanpa berpikir dalam bahwa
apakah hal itu benar adanya atau benarkah kita selemah itu? Lebih parah lagi,
kita acap kali lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri
sendiri.
Sebagai manusia kita mampu untuk
berjuang, tidak menyerah begitu saja kepada apa yang kita alami. Karena itu,
teruslah berusaha mencapai segala aspirasi positif yang ingin kita capai. Sakit
memang, lelah memang,tapi jika kita sudah sampai di puncak, semua pengorbanan
itu pasti akan terbayar. Pada dasarnya, kehidupan kita akan lebih baik kalau
kita hidup dengan cara hidup pilihan kita sendiri, bukan dengan cara yang di
pilihkan orang lain untuk kita.
KIAT
SUKSES
1.
berani mengambil tindakan tegas dan
segera.
2.
Jangan menjadi orang sibuk,tapi jadilah orang
yang produktif
3.
Berani membuat keputusan logis serta objecktif
4.
Keluar dari zona nyaman
5.
Berani memulai dari perubahan kecil
6.
Belajar dari kesalahan
7.
Berani bermimpi,visioner,memerlukan pola pikip
sigap dalam berkerjasama,kerja cerda,dan kerja cepat
8.
Sukses dunia dan akhirat(niat,berdoa,usaha,dan
tawakal)
9.
Doakan sesama saudara
10. Berubalah
11. Silaturahim
12. Shadaqah
13. Bertaqwah.
BANYAK
ORANG (termasuk saya)
“SELALU MERASA PINTAR,TAPI TIDAK PINTAR
MERASA”
‘’BANYAK BACA JADI TAHU,JARANG BACA KURANG TAHU,TIDAK BACA JADI SOK TAHU’’
Jangan berpikir
negatif sealipun itu benar,
Jauh lebih baik
berpikir positif wlaupun itu salah.
Untuk Anda yang
hatinya baik dan bersih
So,keep Positive
Thinking !
Meli Saturiski
Jazakumulloh khairon katsiroh :)