Rabu, 16 Maret 2016

Gelang Kehidupan
Terkantung tanpa tempat berteduh
Ilalang  di padang luas tersentuh
Seelok kumbang menuang rindu untuk berlabuh
Mengepak rasa walau tersungkur dalam muhasabah
Jika saja rasa tahu tempat untuk pulang
Biar kudekap dan kubendung bersama rindu agar tenang
Kuhempaskan keteguhan dengan hati lapang
Kujemput dan melangkah melukis pelangi agar mendung kian hilang
Tak mampu lagi lisan ini bungkam menyampaikan kalam Allah untukmu
Tak mampu lagi bibir ini pilu melihat jalan kian berliku
Tak sanggup lagi jemari mendekap dalam kantung kelembutan maksiatmu
Tak sanggup lagi kaki berpijak di arasy melihat runtuhnya iman takwahmu
 Maukah ku ceritakan sepenggal kejujuran
Yang terpendam dalam luka dan kehinaan
Menjerit hati menahan rasa tak pantas kupancarkan
Mengapakah kian hilang ditelan kesedihan
Dahulu akulah segenggam debu dan engkaulah segenggam emas berkilau
Membawaku dalam lingkaran cahaya tarbiyah
Bersama beriiringan langkah dan saling menguatkan gelang kehidupanku
Engkaulah percikan cahaya menghantarkan secerca cinta lewat jalan istiqomah
Dalam sebuah keadaan istiqomah bukan lagi secerca cinta
Perjuangan iman runtuh buaian setan
Segenggaman emas berteriak pada sepenggal debu saling menguatkan
kuhulurkan serta kugenggam erat jemari lewat bingkai gelang kehidupan