Gelang
Kehidupan
Terkantung
tanpa tempat berteduh
Ilalang di padang luas tersentuh
Seelok
kumbang menuang rindu untuk berlabuh
Mengepak
rasa walau tersungkur dalam muhasabah
Jika
saja rasa tahu tempat untuk pulang
Biar
kudekap dan kubendung bersama rindu agar tenang
Kuhempaskan
keteguhan dengan hati lapang
Kujemput
dan melangkah melukis pelangi agar mendung kian hilang
Tak
mampu lagi lisan ini bungkam menyampaikan kalam Allah untukmu
Tak
mampu lagi bibir ini pilu melihat jalan kian berliku
Tak
sanggup lagi jemari mendekap dalam kantung kelembutan maksiatmu
Tak
sanggup lagi kaki berpijak di arasy melihat runtuhnya iman takwahmu
Maukah ku ceritakan sepenggal kejujuran
Yang
terpendam dalam luka dan kehinaan
Menjerit
hati menahan rasa tak pantas kupancarkan
Mengapakah
kian hilang ditelan kesedihan
Dahulu
akulah segenggam debu dan engkaulah segenggam emas berkilau
Membawaku
dalam lingkaran cahaya tarbiyah
Bersama
beriiringan langkah dan saling menguatkan gelang kehidupanku
Engkaulah
percikan cahaya menghantarkan secerca cinta lewat jalan istiqomah
Dalam
sebuah keadaan istiqomah bukan lagi secerca cinta
Perjuangan
iman runtuh buaian setan
Segenggaman
emas berteriak pada sepenggal debu saling menguatkan
kuhulurkan
serta kugenggam erat jemari lewat bingkai gelang kehidupan