Senin, 29 Desember 2014

Pembakuan Larutan Basa NaOH 0.1 N dengan Asam Oksalat 0.1 N

PRAKTIKUM VI
Nama                     :  Meli Satul riski
Hari / Tanggal       :  Rabu, 3 November 2014
Materi Praktikum  :  Pembakuan Larutan Basa NaOH 0.1 N dengan
                               Asam Oksalat 0.1 N
Tujuan Praktikum   :
§  Mengetahui cara membuat larutan baku 
 standar
§  Mengetahui perhitungan normalitas dan
   Molaritas pada proses pembakuan/
    standarisasi
Dasar Teori            :
                    Larutan baku /standar adalah  larutan yang telah diketahui normalitas atau molaritasnya dengan tepat.Normalitas menunjukkan kepekatan dari suatu larutan yang dinyatakan dalam bentuk.Jumblah ekuivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan. Molaritas  menunjukkan dari suatu larutan yang dinyatakan dalam bentuk jumblah molekul zat terlarut dalam tiap liter larutan.Cara menentukan normalitas dan molaritas inilah yang digunakan pada suatu larutan yang disebut dengan pembakuan/standarisasi yang dilakukan dengan cara melihat kepekaan yang diperoleh dari hasil penimbangan zat yang diketahui kemurniaanya.
                   Alkali metri dalah suatu metode analisis titrimetri yang didasarkan pada pengukuran secara kuantitatif asam yang terdapat dalam contoh dengan cara titrasi dengan larutan yang sesuai. 
                   Asam oksalat merupakan suatu asam lemah,sedangkan NaOH merupakan suatu basa yang bersifat kuat maka untuk melihat hasil perubahan warna dari titrasi NaOH dengan Asam Oksalat dari warna putih menjadi merah mudah dengan megunakan indicator PP.

Alat dan Bahan
Alat
o   Buret 50 ml
o   Beaker Glass
o   3 Erlenmeyer
o   Labu Ukur 100 ml
o   Pipet Tetes
o   Batang Pengaduk
Bahan
o   Asam Oksalat 0.1 N
o   NaOH 0.1 N
o   Indikator PP
o   Aquadest

Prosedur Kerja
1.     Pembakuan Asam Oksalat 0.1 N dalam 100 ml
o   Siapkan alat dan bahan yang di perlukan saat praktikum
o   Timbang asam oksalat dengan menggunakan timbangan neraca analitik digital
Dengan menggunakan rumus
N =      Gram         
                  BE. V          
Gram = N . V . BE
         =0.1 . 0.1 . 63

         = 0.63
Tapi disini kita dianjurkan melakukan penimbangan Asam oksalat 0.5 gram
o   Larutan asam okslat yang ditimbang tadi didalam
    beaker
o   Kemudian, pindahkan larutan asam oksalat tadi didalam
  labu  ukur 100 ml cukupkan dengan aquadest
  secukupnya
o   Setelah itu homogenkan

o   Pipet larutan tadi menggunakan volume 25 ml kedalam masing Erlenmeyer

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_pXr4VDRTQZa4dBgA4slys6biRBthXOxBfC-2Y6hux5_OsbBQkoScVeI3T93McqXO_uqmmq-vuBlX4qZWf0DQDIpoJrNHOqOohgK1Fapm0I6t9-SlZp-AZUmYFbV8BKy0U5RcKQuPNMnW/s1600/det.jpeghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_pXr4VDRTQZa4dBgA4slys6biRBthXOxBfC-2Y6hux5_OsbBQkoScVeI3T93McqXO_uqmmq-vuBlX4qZWf0DQDIpoJrNHOqOohgK1Fapm0I6t9-SlZp-AZUmYFbV8BKy0U5RcKQuPNMnW/s1600/det.jpeghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_pXr4VDRTQZa4dBgA4slys6biRBthXOxBfC-2Y6hux5_OsbBQkoScVeI3T93McqXO_uqmmq-vuBlX4qZWf0DQDIpoJrNHOqOohgK1Fapm0I6t9-SlZp-AZUmYFbV8BKy0U5RcKQuPNMnW/s1600/det.jpeg
o   Tambahkan pp 4 sampai 5 tetes kedalam tiap erlenmeyer
2.    Pembuatan larutan NaOH 0.1 N dalam 100 ml
o   Siapkan alat dan bahan yang diperluhkan dala pembuatan larutan NaOH 0.1 N dalam 100 ml
o   Timbang NaOH dengan menggunakan neraca analitik digital
N =      Gram        
              BE. V         
Gram =  N . V . BE
         =  0.1 . 0.1 . 40
         =  0.4 gram NaOH yang akan ditimbang

o   Larutkan NaOH 0.4 gram kedalam beaker glass dengan menambahkan aquadest sedikit hinggah NaOH larut
o   Jika sudah larut,pindahkan larutan basa NaOH kedalam labu ukur 100 ml dengan aquadest secukupnya hinggah batas skala
o   Setelah itu tutup labu ukur dan kemudian homogenkan
o   Kemudian masukkan ke dalam buret 50 ml, sisa 50 ml larutan NaOH sisihkan untuk digunakan pada titrasi selanjutnya
3.    Pembakuan NaOH 0.1 N  dengan Asam Oksalat 0.1 N 
o   Siapkan alat dan bahan yang diperluhkan
o   Setelah indicator PP telah diteteskan ke dalam tiap Erlenmeyer yanr terisi Asam oksalat masing-masing 25ml.
o   Pastikan  posisi saat memasang buret dalam kondisi tegak lurus baik di lihat dari depan maupun dilihat dari sisi samping pun tegak lurus
o   Posisi erkenmeyer tepat dibawah buret ,selanjutnya mulailah melakukan titrasi dengan mengoyang-goyangkan secara perlahan secara berturut-turut untuk masing –masing erlenmeyer  dengan mencatat hasil hasil tiap volume titrasi pada masing-masing Erlenmeyer
ü  Titrasi 1 = 25 ml
ü  Titrasi 2 = 26 ml
ü  Titrasi 3 = 25 ml
o   Lihat reaksi perubahan warna apa yang terjadi

Reaksi
2NaOH  + H2C2O4             Na2C2O4 + 2H2O
Hasil
Sebelum reaksi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisERN_s1tPu7R1EoWskq2PG7togxRNX-0DnuzCkfPhUNWbN4MlibhTjckLcr853v97LmZ3-tD9s6pvfLPS_UQKzD_qpMbjP03Ca2GKlumfoapiP-EECqfSW7uQqlwhlmNiggC8r7eyZ2jT/s320/ekstrak+soda.jpg                                                
setelah reaksi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXnXZC4Qu86LgsXtXqHMAgVDWCOOrAtV-YN9KMXKILNTB4fwXVGZraDVzM8JIC-Wih8U4gqvWXBEmnBBMEQ_ot3VCcc7hEBm8mFAaGwJPQ9k3iXWGhjbR7TBfpOeJZlBAGs3mEaT3gGkMv/s1600/2.png
Dari pembakuan larutan NaOH 0.1 N dengan Asam Oksalat 0.1 N menghasilkan reaksi perubahan warna erlenmeyer dari warna putih  menjdai warna merah mudah
Perhitungan
N NaOH = …. ?
V NaOH = 25 ml
N Asam Oksalat =0.07936 N yang ditimbang 0.5 gram A.Oksalat karena berbentuk padatan makanya menggunakan rumus
N =      Gram        
              BE. V         
                              =  0.5 gram
                                  63 . 0.1
                             = 0.07936



1.     Normalitas   NaOH pada Erlenmeyer I
  NaOH                    =      H2C2O4
  N1    .   V1                      =      N2    .   V2   
   N     .   25             =      0.07936 .  25   
                           N  =     1.984    
                                                    25
                                          =  0.07936
2.    Normalitas NaOH pada Erlenmeyer II
  NaOH                    =      H2C2O4
       N1    .   V1                      =      N2    .   V2   
   N     .   26              =      0.07936 .  25  
                           N  =     1.984    
                                         25
                                = 0.07630
3.    Normalitas NaOH pada Erlenmeyer III
  NaOH                    =      H2C2O4
       N1    .   V1                      =      N2    .   V2   
   N     .   25              =      0.07936 .  25  
                           N  =     1.984    
                                         25
                                = 0.07936
Maka normalitas NaOH
N NaOH   =  0.07936 + 0.07630 + 0.07936
 

                             3
  = 0.23502
           3
                = 0.07834




Kesimpulan
Kami dapat menarik kesimpulan bahwa NaOH merupakan larutan baku sekunder dimana dapat menjadi larutan baku primer bila dilakukan pembakuan dengan menggunakan larutan baku primer.NaOH murni yang tersedia disaat praktikum berbentuk padatan putih merupakan suatu basa yang bersifat kuat maka untuk melihat hasil perubahan warna dari titrasi NaOH dengan Asam Oksalat dari warna putih menjadi merah mudah dengan megunakan indicator PP.



3 komentar:

  1. bagus mi blog ta', tapi kalau bisa tolong tambahkan proses standarisasinya jga. supaya lengkap khie...

    BalasHapus
  2. kalau buat larutan NaOH itu, air dulu baru dimasukkan NaOH nya bukan sebaliknya, prosedur ente kurang tepat. terus pakai air bebas karbonat juga.. coba dikoreksi ya

    BalasHapus
  3. Kenapa larutan sekunder harus di lakukan standarisasi ?

    BalasHapus