PRAKTIKUM
VI
Nama : Meli Satul riski
Hari / Tanggal :
Rabu, 3 November 2014
Materi Praktikum :
Pembakuan Larutan Basa NaOH 0.1 N dengan
Asam Oksalat 0.1
N
Tujuan Praktikum :
§ Mengetahui cara membuat larutan baku
standar
§
Mengetahui perhitungan normalitas dan
Molaritas pada proses pembakuan/
standarisasi
Dasar Teori
:
Larutan baku /standar adalah larutan yang telah diketahui normalitas atau
molaritasnya dengan tepat.Normalitas menunjukkan kepekatan dari suatu larutan
yang dinyatakan dalam bentuk.Jumblah ekuivalen zat terlarut dalam tiap liter
larutan. Molaritas menunjukkan dari
suatu larutan yang dinyatakan dalam bentuk jumblah molekul zat terlarut dalam
tiap liter larutan.Cara menentukan normalitas dan molaritas inilah yang
digunakan pada suatu larutan yang disebut dengan pembakuan/standarisasi yang
dilakukan dengan cara melihat kepekaan yang diperoleh dari hasil penimbangan zat
yang diketahui kemurniaanya.
Alkali metri dalah suatu
metode analisis titrimetri yang didasarkan pada pengukuran secara kuantitatif
asam yang terdapat dalam contoh dengan cara titrasi dengan larutan yang sesuai.
Asam oksalat merupakan suatu
asam lemah,sedangkan NaOH merupakan suatu basa yang bersifat kuat maka untuk
melihat hasil perubahan warna dari titrasi NaOH dengan Asam Oksalat dari warna
putih menjadi merah mudah dengan megunakan indicator PP.
Alat dan Bahan
Alat
o
Buret
50 ml
o
Beaker
Glass
o
3
Erlenmeyer
o
Labu
Ukur 100 ml
o
Pipet
Tetes
o
Batang
Pengaduk
Bahan
o
Asam
Oksalat 0.1 N
o
NaOH
0.1 N
o
Indikator
PP
o
Aquadest
Prosedur
Kerja
1. Pembakuan Asam Oksalat 0.1
N dalam 100 ml
o
Siapkan
alat dan bahan yang di perlukan saat praktikum
o
Timbang
asam oksalat dengan menggunakan timbangan neraca analitik digital
Dengan menggunakan rumus
N = Gram
BE. V
Gram = N . V . BE
=0.1 . 0.1 . 63
= 0.63
Tapi disini kita dianjurkan melakukan penimbangan
Asam oksalat 0.5 gram
o Larutan asam okslat yang ditimbang tadi
didalam
beaker
o Kemudian, pindahkan larutan asam oksalat tadi
didalam
labu ukur
100 ml cukupkan dengan aquadest
secukupnya
o
Setelah
itu homogenkan
o
Pipet
larutan tadi menggunakan volume 25 ml kedalam masing Erlenmeyer
o
Tambahkan
pp 4 sampai 5 tetes kedalam tiap erlenmeyer
2.
Pembuatan
larutan NaOH 0.1 N dalam 100 ml
o
Siapkan
alat dan bahan yang diperluhkan dala pembuatan larutan NaOH 0.1 N dalam 100 ml
o
Timbang
NaOH dengan menggunakan neraca analitik digital
N = Gram
BE. V
Gram = N . V . BE
=
0.1 . 0.1 . 40
=
0.4 gram NaOH yang akan ditimbang
o Larutkan
NaOH 0.4 gram kedalam beaker glass dengan menambahkan aquadest sedikit hinggah
NaOH larut
o Jika
sudah larut,pindahkan larutan basa NaOH kedalam labu ukur 100 ml dengan
aquadest secukupnya hinggah batas skala
o Setelah
itu tutup labu ukur dan kemudian homogenkan
o Kemudian
masukkan ke dalam buret 50 ml, sisa 50 ml larutan NaOH sisihkan untuk digunakan
pada titrasi selanjutnya
3.
Pembakuan NaOH 0.1 N dengan Asam Oksalat 0.1 N
o Siapkan
alat dan bahan yang diperluhkan
o Setelah
indicator PP telah diteteskan ke dalam tiap Erlenmeyer yanr terisi Asam oksalat
masing-masing 25ml.
o Pastikan posisi saat memasang buret dalam kondisi
tegak lurus baik di lihat dari depan maupun dilihat dari sisi samping pun tegak
lurus
o Posisi
erkenmeyer tepat dibawah buret ,selanjutnya mulailah melakukan titrasi dengan
mengoyang-goyangkan secara perlahan secara berturut-turut untuk masing –masing
erlenmeyer dengan mencatat hasil hasil
tiap volume titrasi pada masing-masing Erlenmeyer
ü Titrasi
1 = 25 ml
ü Titrasi
2 = 26 ml
ü Titrasi
3 = 25 ml
o Lihat
reaksi perubahan warna apa yang terjadi
Reaksi
2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4
+ 2H2O
Hasil
Sebelum reaksi
setelah reaksi
Dari pembakuan larutan NaOH 0.1 N
dengan Asam Oksalat 0.1 N menghasilkan reaksi perubahan warna erlenmeyer dari
warna putih menjdai warna merah mudah
Perhitungan
N NaOH = …. ?
V NaOH = 25 ml
N Asam Oksalat =0.07936 N yang
ditimbang 0.5 gram A.Oksalat karena berbentuk padatan makanya menggunakan rumus
N = Gram
BE. V
= 0.5 gram
63 . 0.1
= 0.07936
1. Normalitas
NaOH pada Erlenmeyer I
NaOH = H2C2O4
N1 . V1 = N2 . V2
N .
25 = 0.07936 .
25
N = 1.984
25
= 0.07936
2.
Normalitas NaOH pada
Erlenmeyer II
NaOH = H2C2O4
N1 . V1 = N2 . V2
N .
26 = 0.07936 .
25
N =
1.984
25
= 0.07630
3.
Normalitas NaOH pada
Erlenmeyer III
NaOH = H2C2O4
N1 . V1 = N2 . V2
N .
25 = 0.07936 .
25
N
= 1.984
25
= 0.07936
Maka
normalitas NaOH
N
NaOH =
0.07936 + 0.07630 + 0.07936
3
= 0.23502
3
= 0.07834
Kesimpulan
Kami dapat menarik
kesimpulan bahwa NaOH merupakan larutan baku sekunder dimana dapat menjadi
larutan baku primer bila dilakukan pembakuan dengan menggunakan larutan baku
primer.NaOH murni yang tersedia disaat praktikum berbentuk padatan putih
merupakan suatu basa yang bersifat kuat maka untuk melihat hasil perubahan
warna dari titrasi NaOH dengan Asam Oksalat dari warna putih menjadi merah
mudah dengan megunakan indicator PP.
bagus mi blog ta', tapi kalau bisa tolong tambahkan proses standarisasinya jga. supaya lengkap khie...
BalasHapuskalau buat larutan NaOH itu, air dulu baru dimasukkan NaOH nya bukan sebaliknya, prosedur ente kurang tepat. terus pakai air bebas karbonat juga.. coba dikoreksi ya
BalasHapusKenapa larutan sekunder harus di lakukan standarisasi ?
BalasHapus